Pada tahun ini sebuah kelompok peretas yang menyebut diri mereka sebagai shadow brokers mengklaim telah mencuri senjata cyber dari NSA Amerika Serikat. Senjata cyber ini dapat digunakan untuk mendapatkan akses tak terbatas ke komputer yang menggunakan sistem operasi Windows dan sistem operasi lainnya. Saat ini senjata tersebut digunakan untuk melakukan salah satu serangan ransomware terbesar dari jenisnya.
Puluhan negara telah terkena serangan yang menggunakan ransomware wannaCRY. Serangan ini dilakukan dengan mengunci komputer dan file di dalamnya sehingga anda tidak akan dapat menggunakannya. kemudian anda akan dimintai uang tebusan jika agar dapat membuka kunci tersebut. beberapa perusahaan, instansi pemerintah, rumah sakit telah menjadi sasaran serangan ini. Firma keamanan Avast telah mencatat lebih dari 75.000 pendeteksian serangan ransomware wannaCRY di 99 negara.
Bagaimana dampaknya?
Akibat serangan tersebut, 16 organisasi National Health Service (NHS) di Inggris merasa sangat terpukul. Banyak diantara mereka yang melakukan pembatalan perjanjian dengan para klien. Setelah serangan tersebut, uang tebusan yang diminta adalah senilai $300 dari bitcoin. Pada pesan yang muncul juga terdapat bagaimana cara membayar tebusan, penjelasan tentang serangan tersebut, serta sebuah timer atau batas waktu pembayaran tebusan.
Saat ini WannaCRY tersedia dalam 28 bahasa berbeda yang artinya pesan serangan dapat dikirimkan ke negara mana saja. Kemungkinan besar serangan ini mulai beredar menggunakan teknik email phising yang menggunakan lampiran berbahaya yang menginfeksi komputer saat anda mengklik lampiran tersebut.
Menghawatirkan memang, karena 99 negara sudah terkena serangan ransomware wannaCRY, maka anda sebaiknya tetap berhati-hati dalam menggunakan internet karena serangan ini bisa berasal dari mana saja.